Keluarga Hatano sedang menjalani kehidupan yang damai dan bahagia ketika tiba-tiba bencana melanda. Kematian telah merenggut nyawa sang suami, kini hanya ibu dan anak yang harus berusaha saling mengandalkan. Meski laki-laki itu duduk di bangku SMA, dia sangat bodoh dan naif. Kata “seks” selalu muncul di benaknya. Meski melihat paman tetangganya datang menggoda ibunya, bahkan berniat memperkosanya, ia tak tahu harus berbuat apa kecuali berdiri dan mengintip burung bulbul yang tak henti-hentinya berkicau. Padahal, seks juga mempengaruhi kepribadian dan kepribadiannya. Setelah berkali-kali sengaja mengintip ibunya yang sedang melakukan masturbasi, hingga saat ini ia tak kuasa lagi menahan hasratnya. Meskipun dia adalah ibu kandungnya, dia tetap saja, terlepas dari segala tekadnya, bergegas memperkosanya untuk memuaskan keingintahuan dan hasratnya yang sudah lama ada. Anak yang tidak tahu berterima kasih.
